Selasa, 12 Oktober 2010

individu, keluarga dan masyarakat

KASUS PENJUALAN MANUSIA DI JAWA TIMUR



Perdagangan manusia seperti terjadi di Afrika ini juga terjadi di Indonesia
Di Jawa Timur, menurut organisasi buruh internasional, ILO terdapat sekitar empat ribu anak yang dilacurkan di berbagai tempat. Pihak keamanan masih melacak hal ini, dan selama tiga bulan pertama tahun 2005 ini saja kepolisian di Jawa Timur menangani 6 kasus traffiking yang melibatkan 19 orang menjadi korban.

Menurut laporan pembantu BBC Donny Maulana dari Surabaya, salah satu korban adalah Lina anak berusia 13 tahun dari Pamekasan, Madura yang dilacurkan di Batam.

Di desa pelosok Waru Timur, Pamekasan, Madura inilah Lina kini tinggal. Ia kembali pulang setelah selama 8 bulan di jual di jadikan Pekerja Seks Komersial sebuah lokalisasi di Batam.

Lina gadis berusia 13 tahun putus sekolah sampai kelas 3 SD ini mengenang, pergi kebatam bersama 4 teman seusianya atas tawaran tetangganya bekerja di pabrik roti.

Tapi sesampainya di Batam hanya bohong belaka." Kerjaannya di Batam katanya gajinya 500 ribu jualan kue.Ternyata saya dimasukkan ke tempat perkosaan

"Kerjaan di Batam satu bulan dapat gaji 500 ratus ribu jual kue. Sampai di Batam, saya dimasukkan ke dalam tempat perkosaanlah." tutur Lina.

Tempat perkosaan begitulah Lina menyebut tempatnya kerja di sebuah bar, Bunga Malam, lokalisasi di kawasan Tanjung Kuncang Batam.

Terbelit hutang:
Ia dipaksa melayani laki laki dengan bayaran 100 ribu rupiah per malam. Lina seringkali mendapat ancaman jika tak mau melayani tamu. karena ia harus membayar hutang yang tak pernah ia sadari.

"Utang pesawat, utang baju, dua bulan punya utang 3 juta. Semua itu, sama air, makan. Aku lari lari waktu pertama, kaget, karena aku tidak pernah."

" Tetapi setelah satu minggu karena dimarahin terus, aku mau, takut dibuang. Karena katanya, kalau melawan akan dibuang ke laut." lanjut Lina.

Lina begitu ia dipanggil selama di Batam. Panggilan itu bukan nama aslinya. Bahkan juga dipaksa menanggalkan pakaian jilbabnya.

Ia pernah mencoba melarikan diri saat saat akan diberangkatkan ke Batam tapi gagal dilakukan. Atas bantuan perhimpunan rekan anak Indonesia, sebuah LSM di Batam, Lina bersama seorang temannya dijemput keluaga agar pulang tanpa tebusan. Tapi dua temannya masih berada di Batam yang hilang entah ke mana.

Ramses Merdeka Ketua Perhimpunan Rekan Anak indonesia mengaku mencoba membebaskan 10 anak usia belasan asal Madura yang dilacurkan di Batam.

Meski sudah pulang Lina masih mencapat cap negatif bahkan ia menjadi topik pembicaraan di desanya.

Dikucilkan masyarakat:

Ahmad Fauzi tokoh masyarakat Waru Timur di Pemekasan, Madura. "Bagaimanapun ini sudah menjadi perbincangan. Lebih lagi perbincangan itu mengandung unsur negatif, pada diri anak. Kalau saya perkirakan lebih 50 persen tidak bisa menerima dia kembali." kata Fauzi.

Pihak keluarga tentu tak terima dengan kejadian penipuan yang menimpa Lina. Kini kepolisian pamekasan madura menyelidiki kasus penjualan Lina ke Batam. Beberapa nama sudah dikantongi untuk dikejar.

Polda Jawa Timur selama tiga bulan pertama tahun 2005 ini 6 kasus traffiking yang melibatkan 19 orang menjadi korban. Dan masih dikembangkan apakah ada jaringan sindikat kasus penjualan anak.

Lembaga perlindungan anak LPA Jawa Timur meyebutkan selama kemiskinan belum terangkat dan masih banyak anak anak putus sekolah maka kasus trafficking, masih banyak.

Siswa putus sekolah menjadi awal penjualan manusia. Karena putus sekolah dan orang tua kurang mampu mereka mudah dibujuk dengan janji muluk


Menurut Cici Sri rejeki pelaksana program untuk trafficking LPA Jawa Timur mengemukakan, "Siswa yang DO sebenarnya bagian dari awal traffciking terjadi. Ketika mereka putus sekolah dan kondisi ekonomi orang tua tidak begitu baik, mereka dengan mudah tergiur untuk dibujuk ke tempat lain dengan tawaran muluk." katanya.

Lina adalah contoh atau bagian dari fenomena gunung es dari berbagai kasus trafficking atau jual beli anak untuk di jadikan pekerja seks komersial.

Dari data ILO IPEC tahun 2004 menyebutkan di Jawa Timur ada lebih dari 4000 anak anak dilacurkan di berbagai lokalisasi. Saat ini masih ditunggu seberapa jauh pengusutan kepolisian terhadap kasus kasus serupa.




sumber:www.bkkbn.go.id/Web

solusi:Deputi III Bidang Perlindungan Perempuan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Subagyo mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi di lapangan pada 2008, perputaran uang dalam kasus trafficking mencapai Rp36 triliun. “Dari catatan kami, peredaran uang penjualan narkoba pada 2008 sekira Rp25 triliun. Sedang illegal logging (pembalakan liar) hanya Rp15 triliun,” ungkap Subagyo dalam Seminar Nasional Penanganan Trafficking dan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) di Salatiga, Jateng.

Dia mengatakan, tingginya angka peredaran uang dalam kasus trafficking menjadi pemicu seseorang untuk melakukan tindak kejahatan tersebut. Seminar itu juga menghadirkan pembicara utama yaitu Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia Masruchah.

penduduk, masyarakat dan kebudayaan

Contoh Kasus Kekerasan Terhadap Anak dan Dampaknya


PENGABAIAN
Kasus: Vira (24 th), punya anak tak lama setelah menikah. Ia merasa menjadi tawaan yang tidak bebas lagi berkumpul dengan teman-teman. “Real life tak seperti romantisme yang saya bayangkan. Kebebasan saya terampas,” ujarnya. Maka pengasuhan bayi sepenuhnya diserahkan pada baby-sitter. Vira sendiri selalu pulang tepat sebelum suaminya tiba di rumah, seolah seharian mengurus anak. Padahal, “Tidur, mandi, makan, susu, bahkan uang belanja harian dna bulanan, saya serahkan sepenuhnya pada baby-sitter. Saya tak mau tertawan.”

Dampak emosi: Secara alami, anak memilih ibu untuk melekat. Disekap, disentuh, dibelai dan dipeluk adalah kebutuhan utama bayi. dari pengalaman ini bayi menumbuhkan cinta di hati, membangun rasa percaya di dalam diri dan terhadap orang lain, dan yang utama adalah tumbuhnya rasa aman. Itu sebabnya anak-anak dengan riwayat diabaikan, berisiko mengalami masalah-masalah emosi bahkan kejiwaan:

* Mudah cemas, depresi, sulit percaya pada orang lain dan merasa tidak aman.
* Penelitian Dante Cicchetti, ahli psikopatologi dari University of Minessota (AS) menyebut, 80% bayi yang ditelantarkan menunjukkan perilaku kelekatan yang tidak jelas.
* Di usia muda anak menolak dan melawan ppengasuhnya, bingung, gel;isah, atau cemas. Di usia 6 tahun, anak tidak bertingkah laku layaknya anak, ia ingin mendapat perhatian dengan cara melayani orang tuanya.

Dampak fisik: Asupan gizi yang tidak memadai.

Orang tua diharapkan: Konsultasi pada psikolog untuk mengkaji kembali perkawinanya dan untuk apa mempunyai anak, serta mengubah pola pikir.

Bantuan untuk anak oleh orang dewasa lain:

* Periksa anak ke dokter untuk mengetahui tumbuh-kembangnya serta status gizinya.
* Penuhi kebutuhan anak untuk menumbuhkan rasa percaya dan rasa aman.
* Ajak anak bermain dna penuhi kebutuhan emosinya seperti diajak bicara atau dibelai, namun tetap mempertahankan sikap konsisiten, tidak cepat marah dan tidak memberi penilaian negatif pada sikap anak.


jadi,pada kasus di atas terdapat kekerasan jiwa pada anak...yang sering terjadi di kota metropolotan saat ini..ini sangat membahayakan karna akan menggagu perkembangan jiwa dan mental anak.

Minggu, 23 Mei 2010

kesimpulan

Pengembangan metodologi ini menganalisa sistem administrasi yang di gunakan di smkn 3 jakarta secara umum, domain dengan kasus tertentu dapat disesuaikan dibagian analisa. Dengan metodologi SDLC ini diharapkan akan membangun sistem-sistem baru yang akan selalu melakukan updating, dengan selalu mengupdate informasi dan tampilan desain dan sistem yang dibuat dengan baik dan cepat dalam menjalankannya untuk membantu mempermudah daolam pengerjaan admin di smkn 3 jakarta.

Senin, 10 Mei 2010

kendala yang dihadapi dalam proses implementasi sistem dan cara menangulanginya,,

kendala-kendala yang dialami:
-masih memakai sestem operasi yang lama,,sehingga mengambat dalam proses perhitungan,penyimpanan databasenya

-memory yang digunakan terkadang masih kecil tidak sesuai dengan jumlah database

-anti virus sering kurang update sehingga sering kali program atau data base terkena virus,,sehingga menghambat proses implementasinya

cara menangulanginya:

-sering mengupdate anti virus

-menambah memory yang digunakan..

Selasa, 13 April 2010

awal tahapan implementasi,,

Proses awal implementasi yang dilakukan oleh SMKN3 Jakarta adalah sebagai berikut:

1.membuat alur kerja,,agar dapat berjalan sesuai proses yang berlaku atau sistem yang berlaku pada sekolah smk 3 jakarta.

2.membuat sistem yang dapat mempermudah sistem kerja yaitu sistem pembayaran administrasi agar dapat mempermudah dalam pengerjaannya.agar tercapainya tujuan bersama.

3.mempersiapkan software ataupun hardware yang dibutuhkan dalam proses instalasi awal dalam pembuatan sistem.


Apa saja yang dipersiapkan untuk proses instalasi dan pengujian sistemnya:

-software yang di butuhkan,misal:osnya,mic.office karena sistem pembayaran ini lebih menekankan atau lebih banyak memakai aplikasi microsoft office yaitu excle..
-hardware yang dibuthkan,misal:komputer,laptop,flashdish/alat penyimpanan yang lainnya,hard disk,,

Selasa, 16 Maret 2010

Implementasi itu bisa diartikan sebagai proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Bisa diartikan juga sebagai pelaksanaan atau penerapan.

Implementasi Sistem adalah suatu proses untuk menempatkan informasi baru kedalam operasi. Dalam hal ini, menurut “Whitten, Bentley & Barlow, 1993″, Implementasi Sistem mempunyai 4 tahap, yaitu :

1. Membuat dan menguji basis data & jaringan.

Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis data dan jaringan yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi, maka sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum pemasangan program komputer.

2. Membuat dan menguji program.

Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang spesifik bagi programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana yang lebih rinci dalam pengembangan dan pengujian program komputer yang baru.

3. Memasang dan menguji sistem baru.

Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan integrasi sistem baru terpenuhi.

4. Mengirim sistem baru kedalam sistem operasi.

Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan – lahan sistem lama menjadi sistem baru sehingga perlu dilakukan pemasangan basis data yang akan digunakan pada sistem baru.


-Membuat dan menguji basis data & jaringan pada basis datanya,,,sudah dilakukan pengujian sehingga sangat membantu dalam perhitungan jumlah spp tiap bulannya dalam bidang pembayaran spp.

-Membuat dan menguji program pada program secepat mungkin smkn 3 berusaha melalakukan pengupdate program sehingga membabtu memudahkan atau mempercepat proses perhitungan setiap bulannya.

-sistem baru akan berusaha diterapkan demi kelancaran perhitungan dan meminimalisir kesalahan,,,,

-pada tahap ini sama seperti tahap kedua yang selalu berusaha melakukan perubahan demi tercipta tujuan bersama pada smkn 3 jakarta...

Jumat, 26 Februari 2010

Systems Development Life Cycle (SDLC)

Systems Development Life Cycle (SDLC)



SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan
hasil kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang
lebih rinci dapat digambarkan seperti berikut :

+---------------------------------------------------------------------+
: ANALYSIS : DESIGN : IMPLEMENTATION :
+---------------------------------------------------------------------+
: :
+---------------+ : :
+-->: Problem : : :
| : Detection : : :
| +---------------+ +-----------+ +-----------+
+---------> | | : | | : |
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
| : Initial : | : : Output : | : : Programming / :
| : Investigation : | : : : | : : test :
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
| : Requirements : | : : Input : | : : Training / :
| : Analysis : | : : : | : : Other :
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
: Generation of : | : : Files :--+ : : System :
: Alternatives : | : : : : : Change Over :
+---------------+ | : +---------------+ : +---------------+
| | : :
+---------------+ | : :
: Selection of :--+ : :
: Proper System : : :
+---------------+ : :

Gambar 4.3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)

ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar
untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :

1. Problem detection
a. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin
berkurang manfaatnya (memburuk).
b. Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi
dalam sistem.

2. Initial investigation
a. Tujuan : Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-
daerah yang menimbulkan permasalahan.
b. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.

3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
a. Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem
informasi yang ideal. Sebuah penggantian sistem akan
menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan sistem
yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
b. Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.

4. Generation of system alternatives
a. Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam
mengurangi jarak (gap) antara sistem saat ini dengan
sistem idealnya.
b. Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan
digunakan untuk memperbaiki sistem.

5. Selection of proper system
a. Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan
menggunakan metodologi terstruktur, memilih alternatif
sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
management.
b. Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.

DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
a. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang
terbaik.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :

6. Output design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).

7. Input design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke
sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).

8. File design
a. Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
sistem informasi.
b. Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.

IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :

9. Programming & testing
a. Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan
operasi coding dengan menggunakan bahasa pemograman
tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan
semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
b. Hasil : Coding program dan spesifikasi program.

10.Training
a. Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang
berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan sistem).
b. Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan
sebagainya.

11. System changeover
a. Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem
informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user organization).
b. Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

dan pada kali ini SLDC yang akan saya bahas yaitu mengenai sistem pada sekoloah SMKN 3 JAKARTA,,dimana dalam sekolah kejuruan ini memiliki sistem ataupun dalam pengajaran,,,absensi guru atau murid,,dan tata usaha di dalamnya,,tetapi kali ini saya akan lebih membahas mengenai sistem pembayaran atau biaya administrasi tiap bulan disini hardware yang digunakan sudah menggunakan Laptop sebagai alat bantu penyimpanan database murid yang telah dan belum membayar,software yang di gunakan yaitu menggunakan mic.office Excel dan sebagai databasenya ialah data murid meliputi:NIS,Nama_Murid,Kelas,Jurusan,,,dan prosedur yang di gunakan yaitu setipa murid ketika ingin membayar menuju loket pembayaran dan menyerahkan kartu pembayaran masing2 murid lalu petugas administrasi akan mencatat secara manual dan akan menginput ke dalam sistem yang telah tersedia,,,dan di lakukan setiap awal bulan,,yaitu sebulan sekali,,